Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada hari Sabtu (15 Juli 2023). Kunjungan untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Menyusul kehadirannya pada pertemuan puncak NATO di Lithuania dan kunjungan ke Polandia awal pekan ini. Kunjungan Yoon menyoroti solidaritas Korea Selatan dengan Ukraina dan komitmennya untuk mendukung negara itu dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.
Selama kunjungannya, Yoon mengunjungi lokasi pembunuhan massal di Bucha dekat ibu kota Kyiv, menunjukkan belasungkawa untuk para korban. Ia juga mengunjungi Irpin, kawasan pemukiman yang pernah mengalami serangan misil berskala besar. Setelah kunjungan ini, Yoon diharapkan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Zelenskiy untuk membahas kerja sama dan dukungan lebih lanjut.
Sebagai sekutu setia AS dan pengekspor senjata baru, Korea Selatan menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menyediakan senjata ke Ukraina. Namun, pemerintahan Yoon telah memilih bantuan kemanusiaan dan keuangan, berhati-hati terhadap pengaruh Rusia atas Korea Utara. Minggu ini, Yoon mengumumkan rencana untuk mengirim peralatan penjinak ranjau dan ambulans ke Ukraina, menanggapi permintaan dari negara tersebut. Korea Selatan juga bermaksud untuk berkontribusi pada dana perwalian NATO untuk Ukraina. Yang selanjutnya menunjukkan komitmennya untuk membantu upaya pertahanan Ukraina.
Meskipun kunjungan Yoon tidak sepenuhnya tidak terduga, kunjungan tersebut memiliki makna yang sangat penting. Karena hanya sedikit pemimpin Asia lainnya yang pernah mengunjungi Ukraina. Menurut Ramon Pacheco Pardo, Ketua Korea di Brussels School of Governance, kunjungan tersebut menunjukkan tanda persetujuan dari Ukraina atas bantuan yang telah diberikan Korea Selatan sejauh ini. Masih harus dilihat apakah kunjungan Yoon menandakan perubahan dalam kebijakan Korea Selatan untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi Ukraina. Tetapi hal itu jelas menunjukkan bahwa Ukraina mengakui dan menghargai bantuan yang telah ditawarkan Seoul. Pacheco Pardo juga menyarankan bahwa kunjungan tersebut mungkin menyiratkan bahwa Korea Selatan terlibat dalam upaya tambahan untuk mendukung Ukraina di balik layar.
Presiden Ukraina Meminta Dukungan Militer
Presiden Zelenskiy sebelumnya meminta peningkatan dukungan militer dari Yoon selama pertemuan mereka di bulan Mei. Sementara kementerian pertahanan Korea Selatan telah berdiskusi mengenai ekspor amunisi, ia mengklarifikasi bahwa laporan Seoul setuju untuk mengirim peluru artileri ke AS untuk pengiriman ke Ukraina tidak akurat.
Yoon menekankan komitmen Korea Selatan terhadap kebebasan internasional, hak asasi manusia, dan supremasi hukum dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina. Dia menyatakan bahwa Korea Selatan dapat berfungsi sebagai mitra yang berharga dalam rekonstruksi Ukraina, menyoroti potensi kolaborasi mereka dalam membangun kembali negara tersebut.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan juga mengumumkan rencana untuk mendukung upaya rekonstruksi infrastruktur Ukraina, khususnya di bidang transportasi, energi, dan industri. Kementerian menyatakan bahwa perjanjian kerja sama dalam rekonstruksi Ukraina telah ditandatangani antara perusahaan Korea Selatan dan perusahaan dari Ukraina dan negara lain.
Kunjungan Presiden Yoon ke Ukraina menggarisbawahi penguatan hubungan bilateral dan eksplorasi jalan untuk mendapatkan dukungan. Ini menandakan solidaritas Korea Selatan dengan Ukraina dan komitmennya untuk berkontribusi pada pemulihan dan keamanan negara.